SELAMAT DATANG DI BLOG WISATA INDONESIA Skip to main content

Featured

PANTAI SIUNG

PANTAI SIUNG Pantai Siung  adalah suatu  objek wisata   pantai  yang terletak di Kec. Tepus, tepatnya berada di Dusun Wates, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten  Gunungkidul ,  provinsi   Daerah Istimewa Yogyakarta . Lokasinya berjarak kurang lebih 77 km dari kota Yogya dan memiliki lokasi wisata petualangan  panjat tebing  dengan 250 jalur berstandar internasional. Di sepanjang perjalanan menuju lokasi pantai, Anda akan disuguhi pemandangan bukit kapur yang ditumbuhi pohon-pohon jati. Jalan yang berkelok-kelok dan menaik, merupakan tantangan yang harus Anda lewati sebelum mencapai Pantai Siung. Akan tetapi, perjalanan yang melelahkan akan terbayar ketika Anda sudah berada di kawasan Pantai Siung. Pantai dengan hamparan pasir putih dan suara deburan ombak, akan membuat suasana hati dan pikiran Anda tenang dan damai. Karena pantai ini sangat terpencil, fasilitas yang tersedia mash sangat minim, hanya tersedia tempat parkir luas, toilet, dan warung. Untuk akomodasi hote

TAMAN NASIONAL BUNAKEN

TAMAN NASIONAL BUNAKEN

Taman Nasional Bunaken

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Taman Nasional Bunaken
IUCN Kategori II (Taman Nasional)
Bunaken01.JPG
Pemandangan Pulau Bunaken dari Pulau Manado Tua
Peta memperlihatkan letak Taman Nasional Bunaken
Peta memperlihatkan letak Taman Nasional Bunaken
TN Bunaken
Letak di Sulawesi
LetakSulawesi Utara, Indonesia
Kota terdekatManado
Koordinat1°40′N 124°39′EKoordinat1°40′N 124°39′E
Luas89.000 hektare (890 km²)
Didirikan1991
Pengunjungca.35,000[1] (tahun 2003-06)
Pihak pengelolaKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Taman Nasional Bunaken adalah taman laut yang terletak di Sulawesi UtaraIndonesiaTaman ini terletak di Segitiga Terumbu Karang, menjadi habitat bagi 390 spesies terumbu karang[2] dan juga berbagai spesies ikan, moluska, reptil dan mamalia laut. Taman Nasional Bunaken merupakan perwakilan ekosistem laut Indonesia, meliputi padang rumput lautterumbu karang dan ekosistem pantai.[3]
Taman nasional ini didirikan pada tahun 1991 dan meliputi wilayah seluas 890.65 km². 97% dari taman nasional ini merupakan habitat laut, sementara 3% sisanya merupakan daratan, meliputi lima pulau: BunakenManado Tua, Mantehage, Naendan Siladen.


Taman Nasional Bunaken memiliki ekosistem terumbu karang yang sangat kaya.[3]Terdapat sekitar 390 spesies terumbu karang di wilayah ini.[2] Spesies alga yang dapat ditemui di Taman Nasional Bunaken adalah Caulerpa, Halimeda dan Padina, sementara spesies rumput laut yang banyak ditemui adalah Thalassia hemprichii, Enhallus acoroides, dan Thalassaodendron ciliatum. Taman Nasional Bunaken juga memiliki berbagai spesies ikan, mamalia laut, reptil, burung, moluska dan mangrove.[3]Sekitar 90 spesies ikan tinggal di perairan wilayah ini.

Flora dan fauna

Di daratan, pulau ini kaya akan Arecaceaesagu, woka, silar dan kelapa. Selain itu, Taman Nasional Bunaken juga memiliki spesies hewan yang tinggal di daratan, seperti rusa dan kuskus. Hutan mangrove di taman ini menjadi habitat bagi kepitinglobstermoluska dan burung laut.[3]

Aktivitas manusia

Di wilayah ini, terdapat 22 desa dengan jumlah penduduk sekitar 35.000 jiwa. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai nelayan atau petani kelapa, ubi jalar, pisang dan rumput laut untuk diekspor, sementara sebagian lainnya bekerja sebagai pemandu, pekerja di cottage dan nakhoda kapal.[4]
Pariwisata di wilayah ini terus dikembangkan. Antara tahun 2003 hingga 2006, jumlah pengunjung di Taman Nasional Bunaken mencapai 32.000 hingga 39.000 jiwa, dengan 8-10.000 di antaranya merupakan turis asing.[1]

Konservasi dan ancaman

Taman Nasional Bunaken secara resmi didirikan pada tahun 1991 dan merupakan salah satu taman laut pertama Indonesia. Pada tahun 2005, Indonesia mendaftarkan taman nasional ini kepada UNESCO untuk dimasukan kedalam Situs Warisan Dunia.[5] Meskipun memiliki status taman nasional dan mendapat pendanaan yang cukup, taman ini mengalami degradasi kecil akibat penambangan terumbu karang, kerusakan akibat jangkar, penggunaan bom dan sianida dalam menangkap ikan, kegiatan menyelam dan sampah.[1] World Wildlife Fund (WWF) memberikan bantuan konservasi sebagai bagian dari "Sulu Sulawesi Marine Eco-region Action Plan". Konservasi meliputi patroli, yang berhasil mengurangi penggunaan bom dalam menangkap ikan.

source: https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Bunaken

Comments

Popular Posts